Wednesday, February 25, 2015

Interior Routing Protokol

Sesuai namanya, interior berarti bagian dalam. Dan interior routing protocol digunakan dalam sebuah network yang dinamakan autonomus systems (AS) . AS dapat diartikan sebagai sebuah network (bisa besar atau pun kecil) yang berada dalam satu kendali teknik. AS bisa terdiri dari beberapa sub network yang masing-masingnya mempunyai gateway untuk saling berhubungan. I nterior routing protocol mempunyai beberapa macam implemantasi protokol, yaitu:

RIP (Routing Information Protocol)
Merupakan protokol routing yang paling umum dijumpai karena biasanya sudah included dalam sebuah sistem operasi, biasanya unix atau novell. RI P memakai metode distance-vector algoritma. Algoritma ini bekerja dengan menambahkan satu angka metrik kepada ruting apabila melewati satu gateway. Satu kali data melewati satu gateway maka angka metriknya bertambah satu (atau dengan kata lain naik satu hop). RI P hanya bisa menangani 1 5 hop, jika lebih maka host tujuan dianggap tidak dapat dijangkau.


Oleh karena alasan tadi maka RI P tidak mungkin untuk diterapkan di sebuah AS yang besar. Selain itu RI P juga mempunyai kekurangan dalam hal network masking. Namun  kabar baiknya, implementasi RI P tidak terlalu sulit ika dibandingkan dengan OSPF yang akan diterangkan berikut ini.
OSPF (Open Shortest Path First)
Merupakan protokol routing yang kompleks dan memakan resource komputer. Dengan protokol ini, route dapat dapat dibagi menjadi beberapa jalan. Maksudnya untuk mencapai host tujuan dimungkinkan untuk mecapainya melalui dua atau lebih rute secara paralel.

Lebih jauh tentang RIP akan diterangkan lebih lanjut


Exterior Protocol
AS merupakan sebuah network dengan sistem policy yang pegang dalam satu pusat kendali. I nternet terdiri dari ribuan AS yang saling terhubung. Untuk bisa saling berhubungan antara AS, maka tiap tiap AS menggunakan exterior protocol untuk pertukaran informasi routingnya. I nformasi routing yang dipertukarkan bernama reachability information (informasi keterjangkauan). Tidak banyak router yang menjalankan routing protokol ini. Hanya router utama dari sebuah AS yang menjalankannya. Dan untuk terhubung ke internet setaip AS harus mempunyai nomor sendiri. Protokol yang mengimplementasikan exterior:


EGP (Exterior Gateway Protocol)
Protokol ini mengumumkan ke AS lainnya tentang network yang berada di bawahnya. Pengumumannya kira-kira berbunyi: " Kalau hendak pergi ke AS nomor sekian dengan nomor network sekian, maka silahkan melewati saya". 
Router utama menerima routing dari router-router AS yang lain tanpa mengevaluasinya. Maksudnya, rute untuk ke sebuah AS bisa jadi lebih dari satu rute dan EGP menerima semuanya tanpa mempertimbangkan rute terbaik.


BGP (Border Gateway Protocol)
BGP sudah mempertimbangkan rute terbaik untuk dipilih. Seperti EGP, BGP juga mepertukarkan reachability information.


ARP
Untuk keperluan mapping I P address ke Alamat Ethernet maka di buat protokol ARP (Address Resolution Protocol). Proses mapping ini dilakukan hanya untuk datagram yaang dikirim host karena pada saat inilah host menambahkan header Ethernet pada datagram. Penerjemahan dari I P address ke alamat Ethernet dilakukan dengan melihat sebuah tabel yang disebut sebagai cache ARP, lihat tabel 1 . Entri cache ARP berisi I P address host beserta alamat Ethernet untuk host tersebut. Tabel ini diperlukan karena tidak ada hubungan sama sekali antara I P address dengan alamat Ethernet. I P address suatu host bergantung pada I P address jaringan tempat host tersebut berada, sementara alamat Ethernet sebuah card bergantung pada alamat yang diberikan oleh pembuatnya.

Tabel Cache ARP
Mekanisme penterjemahan oleh ARP dapat dijelaskan sebagai berikut. Misal suatu host A dengan I P address 1 32.96.1 1 .1 baru dinyalakan, lihat Gambar 1 . Pada saat awal, host ini hanya mengetahui informasi mengenai interface-nya sendiri, yaitu I P address, alamat network, alamat broadcast dan alamat ethernet. Dari informasi awal ini, host A tidak mengetahui alamat ethernet host lain yang terletak satu network dengannya (cache ARP hanya berisi satu entri, yaitu host A). Jika host memiliki route default, maka entri yang pertama kali dicari oleh ARP adalah router default tersebut.


Misalkan terdapat datagram I P dari host A yang ditujukan kepada host B yang memiliki I P 1 32.96.1 1 .2 (host B ini terletak satu subnet dengan host A). Saat ini yang diketahui oleh host A adalah I P address host B tetapi alamat ethernet B belum diketahui.

Agar dapat mengirimkan datagram ke host B, host A perlu mengisi cache ARP dengan entri host B. Karena cache ARP tidak dapat digunakan untuk menerjemahkan I P address host BB menjadi alamat Ethernet, maka host A harus melakukan dua hal yaitu:
  • Mengirimkan paket ARP request pada seluruh host di network menggunakan alamat broadcast Ethernet (FF: FF: FF: FF: FF: FF) untuk meminta jawaban ARP dari host B, 
  • Menempatkan datagram IP yang hendak dikirim dalam antrian.
Paket ARP request yang dikirim host A kira-kira berbunyi Jika I P address-mu adalah 1 32.96.1 1 .2, mohon beritahu alamat Ethernetmu . Karena paket ARP request dikirim ke alamat broadcast Ethernet, setiap interface Ethernet komputer yang ada dalam satu subnet (jaringan) dapat mendengarnya. Setiap host dalam jaringan tersebut kemudian memeriksa apakah I P addressnya sama dengan IP address yang diminta oleh host A.


Host B yang mengetahui bahwa yang diminta oleh host A adalah I P address yang dimilikinya langsung memberikan jawaban dengan mengirimkan paket ARP response langsung ke alamat ethernet pengirim (host A), seperti terlihat pada gambar 3. Paket ARP request tersebut kira-kira berbunyi I P address 1 32.96.1 1 .2 adalah milik saya, sekarang saya berikan alamat ethernet saya .


Paket ARP request dari host B tersebut diterima oleh host A dan host A kemudian menambahkan entri I P addresss host B beserta alamat Ethernet-nya ke dalam cache ARP


Saat ini host A telah memiliki entri untuk host B di tabel cache ARP, dengan demikian datagram I P yang semula dimasukkan ke dalam antrian dapat diberi header Ethernet dan dikirim ke host B. Secara ringkas proses ARP adalah:
  1. Host mengirimkan paket ARP request dengan alamat broadcast Etehrnet.
  2. Datagram IP yang dikirim dimasukkan ke dalam antrian.
  3. Paket ARP respon diterima host dan host mengisi tabel ARP dengan entri baru.
  4. Datagram IP yang terletak dalam antrian diberi header Ethernet
  5. Host mengirimkan frame Ethernet ke jaringan
Setiap data ARP yang diperoleh disimpan dalam tabel cache ARP dan cache ini diberi umur. Setiap umur entri tersebut terlampaui, entri ARP dihapus dari tabel dan untuk mengisi tabel. Jika host akan mengirimkan datagram ke host yang sudah dihapus dari cache ARP, host kembali perlu melakukan langkah-langkah diatas. Dengan cara ini dimungkinkan terjadinya perubahan isi cache ARP yang dapat menunjukkan dinamika jaringan. Jika sebuat host di jaringan dimatikan, maka selang beberapa saat kemudian entri ARP untuk host tersebut dihapus karena kadaluarsa. Jika card ethernetnya diganti, maka beberapa saat kemudian entri ARP host berubah dengan informasi alamat ethernet yang baru.

No comments:

Post a Comment