Saturday, February 21, 2015

Mengadministrasi Server dalam Jaringan

Mengadministrasi server dalam jaringan merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh administrator jaringan. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi agar di dapat hasil yang baik.
Komputer yang terhubung jaringan local atau luas harus diatur dengan baik oleh seorang admin,baik dari sisi akses data , pembagian kegunaan atau pembagian pakai , kemanan dan kenyamanan data untuk di akses , dan masih banyak lagi yang harus di tata rapi oleh seorang administrator jaringan.

Pada blog kali ini kita akan membahas tentang mengidentifikasikan jenjang pengguna dan aplikasi pada jaringan. Sistem operasi yang akan kita gunakan sebagai user adalah Linux Red hat 9.0 dan dari sisi client menggunakan linux atau windows.

Seringkali masing-masing user menyimpan datanya tanpa memperhatikan kapasitas harddisk komputer tersebut. Tentu saja hal in akan menimbulkan masalah-masalah yang membuat pusing seorang administrator Untuk mengatasi agar masing-masing user tidak dapat menyimpan data melebihi kapasitas yang diizinkan , maka seorang administrator perlu menerapkan pemberian disk quota pada masing-masing user tersebut. Akan tetapi mungkin saja ada beberapa user yang ingin diberikan disk quota yang lebih besar atau bahkan mungkin diberikan disk quota yang tidak terbatas. Karena itu dengan penerapan disk quota ini dapat diatur pembagian quota masing-masing user sesuai dengan yang dikehendaki.

Kernel merupakan inti dari sistem operasi Linux. Program-program lainnya seperti kompiler, editor, window manager dsb adalah paket distribusi yang disertakan melengkapi sistem Linux. Kernel berisi program yang dimuat saat boot dan berfungsi sebagai interface antara software dan hardware. Kernel juga bertugas menangani permintaan membaca atau menulis peralatan disk, melakukan tugas-tugas network, proses input/output, manajemen memori, dsb. Kita harus mengkonfigurasikan kernel dan mengkompilenya agar benarbenar efisien dan sesuai dengan sistem Linux kita. Pada dasarnya linux adalah kernel.

Program-program lainnya seperti kompiler, editor, window manager dsb yang disertakan adalah paket distribusi yang melengkapi kernel menjadi sebuah sistem yang operasi yang lengkap. I nformasi mengenai perkembangan kernel khususnya yang terbaru bisa dilihat di homepage http://www.kernel.org atau http://www.linuxtoday.org.

Konfigurasi Quota
Sebelum mencoba untuk menggunakan disk quota perlu diingat bahwa quota harus sudah dikonfigurasi di kernel anda dan sistem anda sudah terinstall paket quota. Pada Linux Redhat versi 6.2, paket quota bisa diinstall dengan rpm jika saat instalasi sistem, paket quota tidak dipilih. Setelah itu konfigurasi ulang kernel anda dan pada bagian quota support ketikkan y :
  • Quota support (CONFIG_QUOTA) [n] y
Pada Linux redhat 6.2, jika quota sudah diinstall, maka secara otomatis saat booting sistem akan mengaktifkan quota. Untuk mengecek apakah quota sudah aktif lakukan perintah berikut :
  • # /usr/sbin/quotacheck avug
Kemudian hidupkan quota :
  • # /usr/sbin/quotaon -avug
Setelah itu anda harus menyunting file /etc/fstab untuk mengaktifkan disk quota per baris file sistem, dimana anda dapat mengaktifkan quota untuk masing-masing user atau group atau keduanya untuk semua file sistem yang ada di Linux. Sebelum quota diaktifkan tampilan file /etc/fstab adalah sbb:
  • /dev/hda1 / ext2 defaults  1 1
  • /dev/hda2 /home ext2 defaults 1 1
Untuk mengaktifkan quota user, tambahkan usrquota pada kolom keempat setelah defaults menjadi :
  • /dev/hda1 / ext2 defaults 1 1
  • /dev/hda2 /home  ext2 defaults,usrquota 1 1

Cara untuk mengaktifkan quota group hampir sama, yaitu hanya dengan mengganti options usrquota menjadi grpquota. Sedangkan untuk mengaktifkan keduanya, dapat dilakukan dengan mengubah options seperti berikut :
  • /dev/hda1 / ext2 defaults 1 1
  • /dev/hda2 /home ext2 defaults,usrquota,grpquota 1 1

Kemudian perlu dibuat juga file yang berfungsi menyimpan record quota yaitu quota.user dan quota.group. Keduanya harus diset owner sebagai root, dan hanya boleh di read-write oleh root saja. File ini biasa diletakkan di partisi /home.
  • # cd /home
  • # touch quota.user
  • # touch quota.group
  • # chmod 600 quota.user
  • # chmod 600 quota.group
Untuk keterangan lebih lanjut tentang fstab, baca manualnya :
  • # man fstab
Selanjutnya reboot sistem agar quota dapat berjalan. Jika operasi sudah berjalan normal anda tidak perlu lagi menjalankan perintah quotacheck dan quotaon. Anda hanya perlu memastikan bahwa quota benar-benar sudah diaktifkan.
Cara yang mudah untuk melakukan ini ialah dengan menjalankan perintah quota v. Dari keluaran perintah ini dapat anda lihat satu baris informasi tentang pemakaian disk dan batas quota saat itu untuk masingmasing file sistem yang telah diaktifkan quotanya.

Untuk mengalokasikan batas quota digunakan perintah edquota. Perintah dapat digunakan baik untuk mengatur quota seorang user maupun quota sebuah group. Apabila perintah edquota digunakan untuk mengatur quota.

seorang user maka setelah perintah edquota bisa diikuti dengan flag u atau bisa juga tidak, baru kemudian diikuti namauser yang akan diatur quotanya. Jika peintah edquota tidak diikuti flag, maka secara default perintah edquota tersebut dianggap akan mengatur quota seorang user alias menggunakan flag u. Karena itu, jika perintah edquota ini akan digunakan untuk mengatur quota sebuah group, maka setelah perintah ini harus diikuti flag g baru kemudian diikuti nama group yang akan diatur quotanya. Selain itu perintha edquota ini juga dapat digunakan untuk mengatur quota dua atau lebih user atau group
sekaligus. Sintaksnya :
  • # edquota < user1 > < user2> < user3> dst
dan untuk mengatur dua atau lebih group digunakan :
  • # edquota -g < group1 > < group2> < group3> dst
Ketika perintah edquota diminta, secara otomatis sistem akan menggunakan fasilitas teks editor vi untuk menyunting batas-batas quota yang dikehendaki.
Penggunaan perintah edquota dapat dilihat pada contoh berikut :
Untuk edit quota user
  • # edquota u bagus
Quotas for user bagus:
  • /dev/hda2: blocks in use: 2594, limits (soft = 5000, hard = 6500)
  •  inodes in use: 356, limits (soft = 1000, hard = 1500)
"blocks in use" adalah jumlah total blok (dalam kilobyte) yang telah dipakai oleh user. "inodes in use" adalah jumlah total file yang dimiliki user dalam partisi tersebut.
Untuk edit quota group
  • # edquota g asisten
Quotas for group asisten:
  • /dev/hda4: blocks in use: 5799, limits (soft = 8000, hard = 10000)
  • inodes in use: 1454, limits (soft = 3000, hard = 4000)
Seringkali seorang administrator ingin supaya ia dapat mengatur batas quota pada suatu rentang uid atau user I D, sehingga dia tidak perlu memberikan batas quota masing-masing user satu demi satu yang tentu saja akan memakan waktu dan tenaga. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan flag p pada perintah edquota. Hal pertama yang harus dilakukan dalam penduplikasian batas quota untuk sejumlah user ini adalah menentukan batas quota yanag akan dijadikan contoh atau prototype pada seorang user saja.

Setelah itu proses duplikasi dapat dilakukan. Jika diasumsikan shell anda adalah csh dan user ID dimulai pada nomor 500 maka digunakan perintah :
  • # edquota -p bob `awk -F: '$3 > 499 {print $1}' /etc/passwd`
Jika anda ingin mengeset sendiri grace periode, dapat dilakukan perintah
edquota t. Maka akan ditampilkan :
  • # edquota -t
Time units may be: days, hours, minutes, or seconds
Grace period before enforcing soft limits for users:
  • /dev/hda2: block grace period: 0 days, file grace period: 0 days
Jika anda ingin mengeset grace periode menjadi 5 hari maka anda cukup mengubah angka 0 days menjadi 5 days, disesuaikan dengan block dan filenya.
Keterangan selengkapnya baca di manual :
  • # man edquota
Setelah disk quota aktif pada system, tentu saja administrator ingin memeriksa batas quota dan kapasitas disk quota yang telah digunakan. Untuk melakukan hal itu, selain dapat menggunakan perintah quota, juga dapat digunakan perintah repquota. Perintah quota hanya dapat digunakan oleh seorang user untuk memeriksa quota user dan group, dan pemakaian kapasitas disk yang dimilikinya. Perintah ini tidak bisa digunkan untuk melihat informasi quota yang dimiliki user lain atau group lain, jika hanya menggunakan account user biasa. Hanya superuser atau yang memiliki account root yang dapat melihat informasi quota y ang dimiliki user lain beserta pemakaiannya. Perintah repquota dapat digunakan untuk mendapatkan ringkasan dari semua informasi quota dan pemakaian disk untuk file system yang telah diaktifkan quotanya.Berbeda dengan perintah edquota, pada perintah repquota ini jika anda tidak menambahkan flag apapun, secara otomatis yang akan ditampilkan adalah quota untuk masing-masing user dan quota untuk masing-masing group (jika keduanya ada). Jadi misalkan ingin melihat alokasi quota tiap user di file system /home digunakan perintah :
  • # repquota u /home
misalnya tipe user di file sistem /home ini telah diatur, akan muncul tampilan :
Block limits File limits
User used soft hard grace used soft hard grace
  •  root -- 175419 0 0 14679 0 0
  •  bin -- 18000 0 0 735 0 0
  •  uucp -- 729 0 0 23 0 0
  •  man -- 57 0 0  10 0 0
  •  bagus -- 13046 15360 19200 806 1500 2250
  •  andri -- 2838 5120 6400 377 1000 1500
Penggunaan perintah quota v oleh seorang user dapat dilakukan untuk melihat batas quota yang dimilkinya di file system tertentu. Sebagai contoh di bawah ini user adjie akan melihat batas quota yang dimilikinya :
  • # quota v
Disk quotas for user adjie (uid 501) :
Filesystem blocks quota limit grace files quota limit grace
  • /home 525*  500  550  5days 17 0 0
  • /usr 0 500 550 0 0 0
Pada file system /home dari contoh di atas dapat dilihat bahwa user tersebut telah lewat 25 blok dari batas quota yang diizinkan dan mempunyai sisa perpanjangan waktu 5 hari lagi. Tanda asterisk (* ) menunjukkan bahwa user tersebut saat ini telah melewati batas quota yang dimilikinya. File system yang tidak digunakan sama sekali oleh user biasanya tidak akan ditampilkan dalam keluaran peintah quota, meskipun user tersebut mempunyai jatah quota pada file system tersebut. Jadi pada contoh di atas (user adjie selain punya quota di /home juga ada di /usr). Jika perintah quota digunakan tanpa flag apapun, maka quota user adjie di /usr tidak akan ditampilkan karena dia sama sekali belum menggunakan jatah quotanya di file system tersebut. Tapi karena perintah edquota menggunakan flag v maka semua informasi tentang quota yang dimilikinya akan ditampilkan.

No comments:

Post a Comment